"Kolaborasi ini berkembang tak hanya pada program Pak Rahman, tapi ada juga Lumbung Pangan Kota Semarang (Lumpang Semar). Saat ini, sudah ada 91 titik di 16 kecamatan dan 64 kelurahan serta 11 toko mitra pangan," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan bahwa Pak Rahman memang digencarkan untuk membantu masyarakat di tengah naiknya harga sejumlah komoditas pangan strategis.
Baca Juga:
Kawal Arus Mudik Hingga Balik Lebaran 2024, PLN Siaga di Zona Utama Transportasi Publik
Bahkan, dalam sehari Pemkot Semarang bisa menggelar Pak Rahman di tiga lokasi sekaligus, sehingga bisa menjangkau wilayah-wilayah pelosok atau wilayah pinggiran di Kota Semarang.
"Kemarin saat pelaksanaan high level meeting dengan PJ Gubernur, Bank Indonesia dan bupati/wali kota se-Jawa Tengah, kami mendapat arahan persiapan menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri (mengantisipasi kenaikan harga jelang Ramadan dan Idul Fitri). Ini tentunya menjadi satu perhatian khusus bagi kami," kata Ita, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan bahwa isu yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah kenaikan harga beras, sementara beras SPHP di Pak Rahman dijual Rp 52.000 per 5 kg dan medium super Rp62 ribu.
Baca Juga:
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
"Ini menjadi dukungan bagi masyarakat untuk mendapat beras murah di tengah tingginya harga beras di pasaran," katanya.
Pak Rahman, kata Ita, bukan hanya menjual beras, tetapi juga berbagai komoditas pangan lainnya, seperti daging hingga berbagai makanan olahan dengan harga lebih murah dibanding harga di pasaran.
"Pak Rahman bukan hanya beras yang dijual, ada daging, makanan olahan yang lebih murah dibanding harga di pasaran. Apalagi, saat mau puasa, beras pasti jadi incaran, sedangkan menjelang Lebaran, daging pasti banyak diburu masyarakat," jelasnya.