"Teman ini yang kemudian menceritakan apa yang ia dengar kepada Pakdhe atau kakak dari ibu korban," kata Ade.
"Dari situ disampaikan ke ibu korban hingga akhirnya melapor ke kami," lanjutnya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Ade mengatakan AAA dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) dan ayat (3) jo pasal 76d undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang.
"Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun. Dan karena pelaku adalah orang tua korban, maka hukuman ditambah sepertiga dari ancaman hukuman yang diberikan," katanya. [rda]