“Masa pakai struktur Box Girder bisa mencapai 50-100 tahun, apalagi nanti peletakannya menggunakan Lead Rubber Bearing [LRB] yang terdiri dari bantalan karet dan baja berinti timbal. Masa pakainya bisa lebih lama, tergantung perawatannya,” ucapnya, Jumat (23/9/2022).
Menurut Bambang, perawatan jembatan dengan struktur Box Girder juga tidak sulit, hanya perlu menjaga kebersihan dengan melakukan pengecatan sekaligus mengawasi expansion joint. Dibandingkan dengan struktur CH, Box Girder, diklaim Bambang jauh lebih mudah perawatannya.
Baca Juga:
Solo Siapkan Strategi Baru jadi Kota Metropolitan
“Bahkan dalam 100 tahun jembatan Box Girder masih sangat baik. Pemeliharannya hanya pengecatan sama pembersihan dan penggantian expansion joint. Dibandingkan dengan CH, Box Girder jauh lebih mudah perawatannya dan lebih kuat,” ungkapnya.
Jembatan Jurug B Solo sudah ditutup sejak Selasa (20/9/2022) dan tidak bisa dilewati hingga Agustus 2023.
Saat ini, pelaksana proyek tengah memulai proses pembongkaran untuk kemudian diganti strukturnya.
Baca Juga:
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Targetkan Kemenangan di Pilkada Surakarta 2024
Penggantian struktur jembatan dari CH menjadi Box Girder akan menjadikan Jembatan Jurug B memiliki standar keamanan yang sama dengan yang sudah ditentukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).
Selain Jembatan Jurug B, Jembatan Jurug A juga ditutup total.
Jembatan Jurug A akan dilakukan perawatan dan peremajaan, karena akan dijadikan sebagai Bangunan Cagar Budaya di Kota Solo.[zbr]