Sementara itu, pengunjung asal Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, DIY, Anna mengaku ia sekeluarga kecele melihat lampion shio di depan Balai Kota Solo yang hancur tersebut.
Rencananya, setelah dari Sukoharjo, Anna akan menikmati sore hari menonton lampion Imlek di halaman Balai Kota Solo.
Baca Juga:
Diganjar Pelicin Rp46 M, Kadis PUPR Sumut Diduga Langsung Pilih Kontraktor Tanpa Tender
Namun, situasinya berbeda. “Kecele. Saya dari Sleman, sengaja mau ke sini. Enggak tau nek ambruk. Habis ini paling ya pulang,” kata Anna saat ditemui wartawan.
Anna berharap pemasangan lampion atau hiburan lain lebih diperhatikan aspek kekuatannya.
“Mungkin diperkuat lagi biar engga begini,” jelasnya.
Baca Juga:
Gugatan Cerai Pasutri PNS di Pakpak Bharat, Tergugat Diminta Fokus
Hal senada dikatakan warga Tasikmadu, Karanganyar, Herdiana.
Ia bersama anaknya tiba di halaman Balai Kota Solo saat lampion shio telah ambruk dihantam hujan angin.
“Sampai sini udah ambruk. Saya sama anak, niatnya mau nyore,” jelas Herdiana.