Jateng.WahanaNews.co, Solo - Pemerintah Kota Surakarta siap mengganti akronim yang kontroversial di masyarakat, seperti pada Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok (Simontok).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Surakarta Eko Nugroho di Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024) mengatakan sampai saat ini tidak mendapat teguran atas penamaan aplikasi tersebut.
Baca Juga:
Jokowi Tegaskan Tidak Pernah Perintahkan Dian Sandi Unggah Foto Ijazah ke Medsos
Meski demikian, jika ada pro dan kontra di masyarakat maka pihaknya akan mengganti nama aplikasi tersebut.
"Belum ada kalau teguran, tapi kalau diganti kami siap dengan nama baru, yakni SMS Keppo dengan singkatan yang sama," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, pembuatan akronim Simontok hanya bertujuan agar mudah diingat oleh masyarakat.
Baca Juga:
Kasus Ayam Goreng Widuran Nonhalal Solo, Polisi Tak Temukan Unsur Pidana
"Jadi di pikiran saat itu tidak ada sama sekali bermaksud jorok. Hanya agar mudah untuk diingat. Kata montok dari monitoring stok dan kebutuhan pangan pokok Surakarta," katanya.
Ia mengatakan aplikasi tersebut dibuat sejak tahun 2021. Pada saat itu, ia mengikuti diklat pimpinan administrasi untuk eselon 3.
Menurut dia, tujuan dari pembuatan akronim tersebut agar mudah diingat.