"Ada beberapa risiko antara lain tidak ada jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu, serta adanya pungutan biaya," katanya.
Untuk menjaga kelancaran layanan penukaran sekaligus meminimalisir penyebaran Covid-19, Bank Indonesia Solo menyediakan uang Hasil Cetak Sempurna (HCS) dan uang layak edar yang higienis.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Upaya tersebut ditempuh melalui penyemprotan disinfektan secara rutin pada area kerja berikut sarana dan prasarananya, serta memperhatikan kesehatan SDM.
Sementara dalam upaya mempersempit ruang gerak peredaran uang palsu dan untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19, Bank Indonesia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan transaksi pembayaran secara digital antara lain melalui digital banking, uang elektronik. [rda]