Inovasi ini tidak hanya menjadi solusi atas persoalan lingkungan, tetapi juga difokuskan sebagai sarana wisata edukasi bagi generasi milenial.
Rizal Bawazier mengungkapkan bahwa konsep rumah pengolahan sampah ini bertujuan untuk mengubah paradigma masyarakat, khususnya generasi muda.
Baca Juga:
Gegera Minta Skincare Tak Dibelikan, Anak di Pemalang Ngamuk Ancam Ibu Pakai Pisau
Pengelolaan sampah ini mengedepankan teknologi pengolahan sampah modern, ramah lingkungan, dan efisien. Sampah diolah tanpa menimbulkan bau atau asap, sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar.
Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan oleh masyarakat setempat, termasuk generasi muda, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang rumit.
"Tujuan pengolahan ini nantinya juga bisa dipakai di kota lain. Sekiranya ada perwakilan dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, dan Batang mau hadir, silakan boleh hadir,” pungkasnya.
Baca Juga:
Penutupan TPA Pesalakan dan Penolakan TPA Purana Perparah Masalah Sampah Pemalang
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]