Pantauan berikutnya, dilakukan di Pasar Karangayu, Semarang, dengan hasil stok Minyakita ternyata habis. Stok terakhir terjual pada Selasa (14/2) lalu.
Kemudian di Pasar Peterongan, masih ada stok 2.880 liter. Pantauan terakhir di Pasar Bulu Semarang, dengan hasil masih ada stok 2.880 liter. Stok Minyakita baru datang, dan langsung disalurkan kepada 58 pedagang di lokasi tersebut.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Tiga Lokasi Ditangkap Densus di Jateng
Wakil Ketua Satgas Pangan Polda Jateng sekaligus Kasubdit I Indaksi Ditkrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto mengatakan, tugas satgas pangan selain membantu dalam hal monitoring bersama Disperindag dan Bulog, juga membantu proses distribusi supaya tidak terjadi hambatan.
"Sekarang ini, kondisi minyak goreng aman. Di seluruh Jawa Tengah, stok minyak goreng curah mencapai 7 juta liter atau 7 ribu ton, dan minyak goreng kemasan 2 juta liter atau 2,224 ton,” bebernya.
Namun demikian, pihaknya mengakui dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi, Minyakita terasa sulit dicari.
Baca Juga:
Kemensos Lakukan Pendampingan Menyeluruh Kasus Rudapaksa di Demak Jateng
“Kenapa? Karena masyarakat yang sebelumnya membeli minyak goreng premium, mulai beralih ke Minyakita. Pun dengan yang tadinya mengonsumsi minyak curah, kini beralih ke Minyakita,” katanya.
Salah satu pedagang di Pasar Bulu, Ngatminah berharap, pengiriman Minyakita bisa rutin, sehingga tidak sampai kehabisan stok. Ia berjanji akan menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Pernah kosong sekitar sebulan. Ya, berharap bisa rutin datang. Banyak yang cari Minyakita, karena kemasan lainnya harganya sampai Rp18 ribu,” kata Ngatminah.[mga]