Jika kecepatan impornya tidak signifikan, kata dia, harga beras di pasaran diperkirakan tidak akan bergejolak naik tetapi tetap bertahan pada harga yang tinggi.
"Filosofi dasarnya adalah kalau mau menurunkan harga, ya banjiri pasar dengan apa yang dibutuhkan. Kalau tidak bisa membanjiri, otomatis harga di pasar naik terus," katanya menegaskan.
Baca Juga:
KPU Cilacap Mulai Sortir Bilik dan Kotak Suara untuk Pilkada 2024
Akan tetapi dari semua itu, kata dia, pihaknya siap mendukung sistem penyerapan yang diinisiasi Bulog Cabang Banyumas untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah serta mengendalikan harga saat panen raya yang diperkirakan berlangsung pada bulan April.
Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas Rasiwan mengaku telah menginisiasi dan merancang sistem atau perangkat kerja untuk memenuhi target pengadaan pangan Bulog Banyumas tahun 2024 yang sebesar 30.000 ton setara beras.
Dalam hal ini, pihaknya membuat demonstrasi plot (demplot) penyerapan di sentra-sentra produksi terutama Kabupaten Cilacap dan Banyumas yang wilayahnya luas serta bentuk tim yang terdiri atas 10 gabungan kelompok tani (gapoktan), satu mitra kerja yang memiliki peralatan lengkap dan sarana prasarananya mendukung, satu orang penyuluh pertanian lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian setempat, serta satu petugas Bulog untuk memeriksa kualitas.
Baca Juga:
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Angin Puting Beliung Selama Masa Pancaroba
"Tim tersebut akan bergerak ke wilayah yang panen untuk memproses gabah atau beras hasil panen petani yang akan masuk ke Bulog," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (15/2/2024).
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]