“Dengan kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok saat ini, tentu saja kegiatan Gerakan Pangan Murah akan sangat membantu,” kata Dyah.
Adapun daftar harga pangan dalam kegiatan itu adalah beras medium Rp10.000-11.000/kg, bawang merah Rp27.000/kg, bawang putih Rp27.000/kg, telur ayam ras Rp24.000/kg, cabai rawit merah dan cabai merah keriting Rp25.000/kg, daging ayam Rp26.000/ekor, daging sapi beku Rp105.000/kg, gula pasir Rp13.000/kg, Minyak Kita Rp13.000-14.000/ liter, dan minyak goreng merek lainnya Rp17.000-19.000/liter.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Tiga Lokasi Ditangkap Densus di Jateng
Penyelenggara menyediakan stok beras delapan ton dari Gapoktan, BUMP, BUMN, BUMD, stok telur 800 kg, bawang merah 300 kg, bawang putih 200 kg, gula pasir 600 kg, cabai 250 kg, dan minyak goreng 160 dus.
Selanjutnya, Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia, Arief Prasetyo Adi mengajak semua masyarakat untuk menjaga ekosistem dalam pangan. Tidak harus murah di hilir, tapi juga menjaga di hulu. Badan Pangan Nasional punya tugas salah satunya stabilisasi dan ketersediaan.
“Misalnya kita harus siapkan harga yang baik untuk petani, peternak, sehingga petani dan peternak tetap ingin melakukan tanam maupun ternak. Sehingga cost-nya harus diatur,” kata dia.
Baca Juga:
Kemensos Lakukan Pendampingan Menyeluruh Kasus Rudapaksa di Demak Jateng
Warga Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Anastasia mengatakan, kegiatan saat ini sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan. Karena uangnya bisa untuk kebutuhan yang lain.
“Rencana untuk kebutuhan pribadi, juga untuk kebutuhan Lebaran juga. Beli beras biasanya Rp12 ribu-12.500 per kg. Ini satu plastik Rp50 ribu per 5kg, kacek (selisih) Rp2,500 per kg,” pungkas Anastasia.[mga]