Dilansir dari TribunSolo.com, dia mengaku awalnya merupakan nasabah, namun belum lama ini, ia dipercaya menjadi perantara untuk mencarikan nasabah.
Dia mengatakan, jika ada nasabah yang telat membayar angsuran, maka Nanik lah yang pertama kali diminta untuk mencari dan menagih para nasabah itu.
Baca Juga:
Fakta di Balik Kebiasaan Memposting Story Berlebihan
"Batas angsurannya kan jam 10.00, kalau ada yang telat saya yang pertama dicari dan menagih," kata dia di rumahnya di wilayah Kecamatan Girimarto.
Nanik menceritakan, saat terjadinya penganiayaan itu pada Senin (31/1/2022) lalu, dia berangkat ke rumah yang menjadi lokasi penganiayaan di waktu usai Maghrib.
Saat itu, dia didatangi sejumlah orang diantaranya adalah bos bank plecit itu, yakni R bersama dengan S dan dua orang lain.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
Di lokasi kejadian, kata dia, langsung disambut caci maki oleh oknum bank plecit. Dia juga langsung menerima jambakan oleh S dan tendangan oleh R.
"Saya ditendang di kepala belakang bagian kiri, pundak kiri dan kaki. Saat di rumah sakit, kaki saya pun masih pincang. Ini di kepala juga masih terasa sakit," jelasnya.
Selain itu, ia juga mendapatkan pukulan di perut oleh pria yang disebutnya sebagai H. Istri dari R pun juga sempat menyeret dengan menarik jaket miliknya. Total ada 4 orang yang menganiaya.