Langkah berikutnya, lanjut Ganjar, setelah pasar dibanjiri stok beras dan dapat menurunkan harga di pasar saat ini, yang diperlukan adalah menjaga harga agar tidak jatuh.
Batasan harga padi maupun beras harus tetap dijaga di atas HPP sebesar Rp4.300 per kilogram. Saat ini harga yang dibeli dari petani berkisar antara Rp5.500-Rp5.600 per kilogran. Harga itu dinilai sudah tinggi untuk petani.
Baca Juga:
Terduga Teroris di Tiga Lokasi Ditangkap Densus di Jateng
“Harga gabah kering panen sekarang sudah Rp5.500-Rp5.600 (per kilogram). Tinggi lho, sudah bagus. Tapi setelah panen raya bisa saja turun, makanya kita tahan jangan sampai menyentuh HPP Rp4.300 atau di bawahnya. Penurunan harus wajar, ini yang perlu dijaga,” ungkapnya.
Ganjar juga meminta agar Bulog cepat menyerap hasil panen padi atau beras dari petani, agar stabilisasi harga beras dapat segera dilakukan. Sehingga, tidak ada lagi alasan harga tinggi karena banjir. Sebab, dari hasil pantauan harga beras di pasar dalam dua hari terakhir, pedagang mengaku harga beras naik karena para distributor terkendala cuaca dan banjir.
“Serapannya biar lebih cepat, ini teman-teman dari Bulog juga siap agar stabilisasi harga bisa cepat dilakukan. Sehingga kalau cerita-cerita bakul yang mengatakan, banjir dan harga mahal, kami bisa tunjukkan sekarang berasnya nggak banjir dan jangan dipakai alasan,” pungkasnya.[mga]