Jateng.WahanaNews.co, Cilacap - Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, optimistis harga beras kualitas medium di pasaran segera turun karena area persawahan di sejumlah kecamatan mulai memasuki masa panen disusul dengan panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April 2024.
"Kami optimistis harga beras bisa segera turun, apalagi saat ini sebagian wilayah Maos dan Sampang sedang panen, disusul kecamatan lainnya," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Cilacap M Wijaya di Cilacap, Rabu (31/01/24).
Baca Juga:
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto Sebut Inflasi Desember 2024 Stabil
Disinggung mengenai harga eceran beras kualitas medium yang telah mencapai Rp15.000 per kilogram, dia mengaku terkejut karena hal itu tidak mungkin terjadi di Cilacap yang merupakan salah satu lumbung padi Jawa Tengah.
Menurut dia, selama ini Pemkab Cilacap telah bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Banyumas dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto untuk menggelar operasi pasar dalam rangka mengendalikan harga beras di pasaran.
"Titik-titiknya kami pantau. Kami bisa melaksanakan operasi pasar itu satu minggu bisa tiga kali, hari Sabtu, Minggu, dan Senin, sekali operasi sekitar 4 ton," katanya.
Baca Juga:
Tim Pengendalian Inflasi Daerah Bengkulu Siapkan Peta Jalan Kendalikan Inflasi 2025-2027
Selain itu, kata dia, Pemkab Cilacap telah meminta badan usaha milik petani (BUMP) setempat untuk memasok beras ke pasar umum dengan harga yang lebih murah.
Bahkan, lanjut dia, penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah juga dilakukan di Cilacap.
"Makanya tidak masuk akal kalau kemudian harga beras naik lagi. Apalagi kita surplus 300 ribu ton per tahun, itu kalau dua musim tanam, kalau tiga musim tanam bisa mencapai 350 ribu hingga 400 ribu ton per tahun," katanya.