Jateng.WahanaNews.co, Semarang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menjelaskan bahwa sekolah swasta memiliki peran yang sama dengan sekolah negeri dalam menyediakan akses pendidikan bagi masyarakat.
Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah di Semarang Sabtu (6/7/2024), menyebutkan bahwa jumlah kursi atau kuota siswa di SMA/SMK negeri memiliki keterbatasan.
Baca Juga:
Ono Surono Soroti Pungli Rp3,4 Miliar Berkedok Sumbangan Ortu Siswa SMA di Cirebon
"Jumlah kursi di Jateng ini kan terbatas, meski dari tahun ke tahun selalu mengalami penambahan jumlah rombongan belajar," katanya.
Dia menjelaskan, pada tahun ini ada penambahan sebanyak 62 rombongan belajar (rombel) atau sekitar 1.334 siswa, tetapi tetap tidak bisa menyerap seluruh lulusan sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat.
"Ketika jumlah rombel atau kemampuan daya tampung di sekolah Jateng memang belum mencukupi untuk semuanya, maka ya sekolah swasta pun juga hadir memiliki tugas yang sama," katanya.
Baca Juga:
Pemprov Banten Temukan Siswa Daftar Berulang pada PPDB 2024 di Sekolah Sama
Berdasarkan data, lulusan SMP/MTs sederajat di Jawa Tengah pada tahun ini sebanyak 541.073 siswa, sedangkan daya tampung hanya 221.859 kursi, yakni 117.851 kursi di 361 SMA dan 104.008 kursi di 234 SMK.
Uswatun menyampaikan bahwa sekolah swasta juga memiliki kebijakan tersendiri bagi siswa tidak mampu dengan keringanan pembiayaan.
"Sekolah negeri/swasta itu semua sama-sama baik kok. Yang swasta juga saya yakin ketika memang siswanya tidak mampu ini punya kebijakan untuk memberikan keringanan pembiayaan," katanya.