WahanaNews - Semarang | Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah mengakui bahwa persoalan drainase masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan untuk penanggulangan rob dan banjir di Kota Atlas.
"Yang masih menjadi PR adalah drainase. Ini meliputi crossing, pembangunan jembatan, dan sebagainya," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Semarang, Rabu (28/12/2022).
Baca Juga:
Meski Saksi PNS Diduga Dibunuh, Polisi Tetap Usut Korupsi di Pemkot Semarang
Hal tersebut disampaikan Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita, pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Menagih Janji Semarang Semakin Hebat" yang digelar Forum Wartawan Balaikota (Forwakot) Semarang.
Menurut dia, penataan dan pembangunan drainase akan dilanjutkan tahun depan, sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur yang sudah dianggarkan Pemkot Semarang melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Selama tahun 2022, Pemkot Semarang menganggarkan sekitar Rp1,4 triliun untuk infrastruktur, ini masih sedikit. Kami lebih menggali kerja sama CSR seperti peningkatan taman kota dan revitalisasi Kota Lama,” ujarnya.
Baca Juga:
Pemkot Semarang Beri Diskon PBB untuk Pemilik Cagar Budaya, Ini Cara Mengurusnya
Selama tahun 2022, Pemkot Semarang, kata dia, telah menganggarkan sekitar Rp1,4 triliun untuk infrastruktur dan menurutnya ini masih sedikit. Untuk normalisasi Kali Beringin, kemudian Rp300 miliar di Tambaklorok, pembangunan sheet pile, dan sebagainya.
Untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur, kata Ita, Pemkot Semarang juga mengajak peran serta pengusaha dan swasta, misalnya untuk peningkatan taman kota dan penataan kawasan Kota Lama.
"Kalau masalah titik keramaian dan pembangunan gedung kolaborasi dengan pemerintah pusat, dan merangkul pihak swasta dalam pembangunan kota. Prinsipnya, kami meneruskan visi misi Hendi-Ita, tinggal disesuaikan karena program pembangunan sudah berjalan," katanya.