Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyoe Winarto mengatakan bahwa semua program pembangunan Kota Semarang harusnya sudah tercapai sesuai target yang direncanakan meski masih ada sejumlah PR yang belum tuntas soal banjir dan rob.
Kalau terkait penganggaran dari APBD Kota Semarang, kata politikus Partai Demokrat yang akrab disapa Liluk tersebut, hampir semuanya terserap dan menyasar masyarakat.
Baca Juga:
Pemkot Semarang Hibahkan Mobil Ambulans dan Bantuan Rp500 Juta untuk Lapas Kelas I Semarang
"Dari kami pada prinsipnya mitra pemerintah Kota Semarang dalam mendukung fungsi pengawasan, penganggaran dan pembuatan perda (peraturan daerah)," ujarnya.
Sementara itu, pengamat pemerintahan dari Universitas Diponegoro Semarang, Teguh Yuwono yang juga menjadi pembicara menyampaikan bahwa pembangunan jangan hanya difokuskan secara fisik, tetapi juga yang bersifat nonfisik.
"Menurut saya, tidak harus terkait fisik saja. Namun, lebih didorong untuk konsentrasi peningkatan pendidikan, kesehatan masyarakat. Misalnya, masih ada keluhan masyarakat, lamanya mengantre saat akan mendapatkan pelayanan kesehatan dan mengurus kependudukan," katanya.
Baca Juga:
Meski Saksi PNS Diduga Dibunuh, Polisi Tetap Usut Korupsi di Pemkot Semarang
Peningkatan dari aspek teknologi informasi dan komunikasi (IT) sangat penting untuk pelayanan masyarakat sehingga waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan efisien.
"Kota Semarang jika ingin makin hebat lagi jangan lupa dalam hal peningkatan SDM karena indikator keberhasilan atau kemajuan kota/kabupaten berkaitan dengan indeks pembangunan manusia (IPM)-nya, sekarang Kota Semarang berada di nomor kedua, di bawah Kota Salatiga," ujarnya.[mga]