Jateng.WahanaNews.co, Semarang - Sejak 13 tahun silam, PLN telah memperkenalkan sistem meter prabayar atau lebih dikenal dengan meter token. Dalam perjalanannya, terdapat pelanggan yang gagal dalam pengisian token meter tersebut, lalu apa solusinya?
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi mengatakan bahwa pengguna meter prabayar wajib mengetahui penyebab kegagalan isi token tersebut.
Baca Juga:
PLN UID Kalbar Periksa Ketersediaan Listrik di Masjid-Masjid Kalbar
"Saat ini terdapat lebih dari 6,4 juta pengguna meter prabayar di Jawa Tengah & DIY, meter ini terbukti efisien dan banyak diminati. Namun terkadang ada sejumlah kecil pelanggan yang mengalami kendala gagal isi token, berikut empat hal umum penyebab yang pelanggan wajib ketahui," jelas Soffin dalam keterangan resminya, Senin (22/01/24).
Memastikan pembelian token untuk ID Pelanggan yang sesuai
Perlu pelanggan ketahui bahwa token hanya dapat dimasukkan pada satu ID pelanggan khusus saja (yang dimasukkan pada saat transaksi pembelian token). Sehingga perlu dipastikan saat pembelian token, pelanggan membeli token untuk ID pelanggan yang benar.
Baca Juga:
Mochamad Soffin Hadi Terima HPN Jateng Award 2024 untuk PLN UID
Kesalahan saat memasukkan kode token
Mekanisme meter prabayar ini, pelanggan melakukan pembelian token listrik dan memasukkan 16 digit angka kode token yang didapat dari transaksi ke meter prabayar. Kegagalan pengisian token ini terjadi karena kekeliruan dalam memasukkan angka-angka kode token.
Dalam hal ini, pengguna harus cermat membaca petunjuk dengan saksama sebelum mengisi token. Pastikan angka kode token tersebut diinput secara benar lalu klik tombol 'enter" guna menghindari kegagalan.