Saat ini DLH masih terus melakukan pendataan untuk menentukan berapa jumlah pasti dan lokasi IMKM itu.
"Tantangannya adalah IMKM ini biasanya tidak menetap di suatu lokasi karena biasanya kontrak di suatu tempat.
Baca Juga:
KBRI Tokyo Ikuti Upacara 80 Tahun Tragedi Hiroshima dan Nagasaki Bersama PM Jepang Shigeru Ishiba
Belum lagi IMKM itu tidak selalu sama dalam operasionalnya jadi data harus dimatangkan. Sementara ini ada puluhan IMKM, kami harap tahun depan kami sudah ada data pastinya," katanya.
Selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak lain untuk penanganan limbah IMKM itu.
Salah satunya dengan rencana pembuatan IPAL-IPAL komunal di beberapa lokasi yang memiliki jumlah IKMM yang banyak dan berdekatan.
Baca Juga:
Garuda Muda Siap Tantang Uzbekistan U-17, Momentum Bangkit di Piala Kemerdekaan 2025
"Pembangunan satu IPAL Komunal itu sampai ratusan juta, belum lagi kadang terkendala lokasi yang bisa digunakan untuk membangun IPAL Komunal-nya.
Kami perlu mematangkan pendataannya dulu untuk melihat bagaimana kebutuhannya," kata Gatot.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka membenarkan bahwa beberapa waktu lalu air Kali Jenes berubah menjadi merah.