Kota Masa Depan merupakan sebuah program akselerator ekstensif yang menargetkan 10.000 UMKM, diselenggarakan secara bertahap hingga kuartal kedua 2022 di Kupang, Solo, Gowa, Malang, Pekanbaru, dengan berfokus pada tiga prioritas, yakni: Vaksinasi, Adopsi Platform Digital [onboarding ke aplikasi Grab dan Bukalapak] dan Pemberdayaan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan usaha melalui teknologi digital.
Pelatihan dan pendampingan
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Dalam tiga pilar program yang ada, Grab, Emtek, dan Bukalapak akan menggabungkan keahlian mereka untuk melatih dan mendampingi UMKM dalam rangka meningkatkan kemampuan UMKM akan siap bergabung dalam ekonomi digital.
Cakupan program #KotaMasaDepan Solo terdiri dari, lebih dari 1.500 pelaku UMKM di Solo onboarding ke platform Grab dan Bukalapak. Kemudian adanya promosi dan potongan harga di ekosistem Grab dan Bukalapak.
Selain itu 54 UMKM yang terpilih akan mengikuti program akselerator dalam mengelola bisnis yang dimentori oleh Bukalapak dan Grab. Terakhir, tiga UMKM terbaik akan mendapatkan publikasi melalui jaringan media Emtek.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Salah satu peserta program Akselerator Kota Masa Depan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Fahmi Rachmanda Putra, pemilik Rachmajaya Woodcraft.
"Banyak pengalaman yang kami dapatkan dalam mengembangkan usaha di program akselerator Kota Masa Depan. Mulai dari pelatihan hingga pendampingan yang diberikan agar kami dapat lebih memaksimalkan teknologi, seperti saya yang kini dapat melakukan pembukuan finansial melalui komputer tanpa harus menggunakan buku secara manual," jelas Rachmanda.
Rachmanda menambahkan bahwa program ini juga membantu para pelaku UMKM lokal seperti dirinya, agar dapat berinovasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang tidak hanya di kota Solo saja melainkan hingga pelosok Indonesia.