Agung menyebut dari pendalaman polisi tidak ditemukan keterangan saksi yang mendengar tangisan maupun teriakan minta tolong M di TKP pembegalan. Usut punya usut, M mengaku dibegal karena kehilangan uang dan takut mengaku ke suaminya.
"Warga tersebut mengaku telah mengarang cerita seolah-olah telah dibegal karena yang bersangkutan sebelumnya kehilangan uang dan karena takut tidak punya alasan kepada suaminya," kata Agung.
Baca Juga:
Pemprov Jateng Bentuk Posko Desk Pilkada Pantau Kerawanan dan Jaga Kondusifitas
Siswi SMP ngaku diculik karena ingin kabur dari rumah
Kabar viral selanjutnya yang mencuri perhatian warga yakni kabar penculikan seorang siswi SMP di Weleri. Kasus ini berawal dari laporan Kiswati, warga Desa Sidomukti, Weleri, Kendal karena anaknya Riski Amelia, siswi kelas 9 D SMP NU 01 Mualimin tak kunjung pulang dari sekolah pada Sabtu (23/4) lalu.
Dalam laporan itu Kiswati mengaku mendapatkan kiriman pesan suara melalui WhatsApp yang berisi suara anaknya minta tolong. Dalam rekaman itu putrinya mengaku dikejar orang tidak dikenal dan tidak diketahui lokasinya. Si anak juga mengaku dibawa masuk ke dalam mobil warna hitam oleh dua orang misterius.
Baca Juga:
Masinton Pasaribu Polisikan Wakil Ketua DPRD Tapteng Soal Tuduhan Kancing Baju Copot
Untuk menguatkan pengakuannya, Riski juga mengunggah permintaan tolongnya via status WhatsApp miliknya.
“Tulungi mbaan sng daerah sukorjonan aku digowo wong 2 mobil hitam mbak tulungiii wonge nganggo jaket mbek katok levis mbaan ya Allah tulungi wedi aku nek tekan tak sharelock nek rak dijukok hpne (Tolongin dong yang di daerah Sukorejo saya dibawa 2 orang mobil hitam. Mohon tolongin, orangnya pake jaket sama celana levis. Mohon ya Allah, tolong saya takut. Kalau sudah sampai saya shareloc kalau tidak diambil HP-nya)”.
Belakangan kasus ini diketahui hanya rekayasa belaka. Salah satu petunjuk polisi yakni HP korban yang masih aktif dan tidak diambil pelaku.