Dia menjelaskan, pemerintah sudah seharusnya membalas budi kepada Lokananta yang sukses mempertahankan kebudayaan Indonesia di masa lalu. Sebab saat itu Indonesia juga digempur oleh musik dari mancanegara.
"Tugas Lokananta saat itu sangat berat, karena harus bertempur melawan dominasi musik imperialis terhadap kehidupan musik nasional dan musik daerah," katanya.
Baca Juga:
Gibran Siap Jadi Penengah Konflik Keluarga Keraton Solo
Kali ini, rencana revitalisasi kembali muncul di era Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Aset milik Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) ini akan direvitalisasi oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang juga bagian dari BUMN.
Dalam paparannya beberapa waktu lalu, Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Yadi Jaya Ruchandi, mengatakan brand Lokananta sebagai pusat musik dan label nasional akan kembali diangkat.
Baca Juga:
Wisata Museum Keraton Solo Ditutup Sementara Imbas Kericuhan
Selain menjadi museum, Lokananta juga akan menjadi studio rekaman modern, tempat pertunjukan musik (indoor dan outdoor), dan penjualan merchandise musik.
"Kami akan buat ekosistem musik dengan melibatkan komunitas, mengembalikan brand Lokananta sebagai pusat musik termasuk rekaman dan produksi piringan hitam. Ritel brand lokal akan dikembangkan di sini," kata Yadi di Lokananta, Kamis (14/7/2022).
Ia mengatakan proyek revitalisasi studio Lokananta akan dibagi dalam dua tahap. Untuk tahap pertama ditargetkan rampung akhir tahun ini.