Manurut dia, sejauh ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah mendorong munculnya 60 titik bank sampah dan membangun 38 TPS 3R (Recycle, Reuse, dan Reduce) di Kota Bersinar.
Keberadaan bank sampah dan TPS 3R itu jadi upaya penting untuk mengurnagi sampah yang masuk ke TPA Troketon.
Baca Juga:
Dinas Sosial Balikpapan Targetkan Pembangunan Ulang Rumah Singgah Rampung Desember 2024
"Kalau per RW ada bank sampah maka akan lebih mengurangi sampah yang masuk ke TPA Troketon. Karena, kami selalu mengusahakan agar sampah yang masuk ke TPA itu harus benar-benar residu saja," ucapnya.
"Tetapi kami tetap berproses. Soalnya untuk merubah perilaku dan mindset masyarakat agar mengelola sampah, juga tidak mudah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Srihadi menuturkan saat ini volume sampah yang ditangani atau masuk ke TPA Troketon Kabupaten Klaten sekitar 120 ton per hari.
Baca Juga:
Warga Klaten Ditembak OTK Saat Melintas di Kampung, Polisi Lakukan Penyelidikan
Sedangkan yang bisa dikelola di TPS dan Bank Sampah sekitar 50-an ton.
"Saat ini kami masih memanfaatkan zona landfill tiga dan kondisinya sudah hampir penuh. Kapasitasnya paling bisa bertahan 1-2 tahun sebelum penuh. Makanya pas kalau nanti 2026 ada roadmap itu dan bisa dilaksanakan," paparnya.
Bupati Klaten Sri Mulyani telah meresmikan pembangunan zona landfill empat di TPA Troketon, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.