"Jadi perlu diketahui, sesuai SK Kementan tentang satuan antisipasi darurat pangan ditugaskan menjadi penanggungjawab di lima kabupaten. Dan kami sangat senang karena dapat bersama-sama penyuluh melakukan identifikasi varietas lokal maupun hasil pemuliaan sesuai dengan kebutuhan PAT," jelasnya.
Leli berharap para penyuluh di Kebumen dan Purworejo mengidentifikasi varietas lokal asli di daerah tersebut yang belum terdaftar. Jika ditemukan agar segera didaftarkan karena itu adalah kekayaan plasma nutfah.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, DKPP Kota Bandung Siap Periksa Hewan Kurban
"Jadi di samping mendorong PAT, kami Pusat PVTPP juga mendorong pemerintah daerah melakukan perizinan pertanian mulai dari pupuk, pestisida dan juga izin impor ekspor,” imbuh Leli.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Teguh Yuliono menyampaikan potensi luas tanam daerah tersebut mencapai 75 ribu hektare per tahun. Hanya 5 ribu yang tidak tergarap/bera.
"Ini adalah potensi yang dapat digunakan untuk PAT di Kebumen yang berpotensi berkontribusi 10 ton,” ujar Teguh.
Baca Juga:
Ketua DPRD Barito Utara Apresiasi DKPP dan Bulog Gelar Pasar Murah Idul Fitri
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo Hadi Sadsila menyampaikan, akan berupaya untuk perluasan tanam di lahan kurang produktif.
“Yakni, lahan yang hanya tanam sekali akan diusahakan bisa menanam dua kali. Upaya yang dilakukan yaitu dengan cara pompanisasi agar lahan yang biasa tanam sekali bisa dimanfaatkan. Ini juga merupakan program dari pemerintah pusat dengan Kodim dan Dinas Pertanian,” ungkap Hadi.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]