WahanaNews - Jateng | Komisaris serta Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Pesero) terjun langsung ke lokasi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Cirata.
Dilaksanakan pada 14-15 Juli, kunjungan lapangan dilaksanakan untuk memonitor progres serta kesiapan dari pembangkit berskala besar tersebut.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Komisaris PLN, Mohamad Ikhsan mengatakan bahwa dengan semakin bertambahnya pembangkit energi baru terbarukan (EBT), maka keandalan sistem kelistrikan di Jawa dan Bali akan semakin baik. Kondisi seperti itu, menurutnya akan berbanding lurus juga dengan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat.
“Sesuai dengan Mars PLN yaitu menjadi agen Pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tutur Ikhsan, dikutip Senin (17/7/2023).
Sementara, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan (EBT) PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan bahwa, PLTA UCPS akan menjadi PLTA terbesar se-Indonesia dengan kapasitas 1.040 Mega Watt (MW) mengungguli PLTA Cirata yang memiliki kapasitas 1.008 Mega Watt (MW).
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Sedangkan PLTS Apung Cirata akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 Mega Watt AC (MWac).
“Kami laporkan bahwa PLTS Apung Cirata ini kapasitasnya 145 MWac dan alhamdulillah proyek ini berjalan dengan sangat baik sehingga bisa COD (commercial operation date) di tahun ini,” kata Wiluyo.
Lebih lanjut Wiluyo menjelaskan, pengopersian PLTS Cirata akan menggunakan sinar matahari yang diubah menjadi listrik DC dan kemudian diubah menjadi listrik AC.