Banjir yang terjadi di Kabupaten Pati disebabkan karena debit air di Sungai Juwana naik dan adanya tanggul yang jebol di Kecamatan Sukolilo.
"Ada beberapa desa di Kecamatan Sukolilo yang terendam, salah satunya Desa Kasiyan. Beberapa sawah yang berada di Desa Poncomulyo (Kecamatan Sukolilo) seharusnya hampir panen, tinggal lima hingga 10 hari lagi, tetapi terendam air hingga mencapai bulir padi.
Baca Juga:
Komjen Ahmad Dofiri Jadi Wakapolri, Jenderal di Balik Pemecatan Ferdy Sambo
Akibatnya, petani terpaksa memanen padi dalam kondisi basah dan tidak maksimal. Hal ini tentu mempengaruhi kualitas beras yang dihasilkan," ujarnya.
Selain kerugian di sektor pertanian, genangan air juga mengganggu kenyamanan warga. Tercatat ada 27 rumah yang terendam banjir setinggi lebih dari 40 sentimeter (Cm) dan membuat warga tidak dapat beraktivitas normal.
Pemkab Pati juga memberikan bantuan logistik untuk mencegah kekurangan pangan dan memperhatikan kesehatan warga yang terdampak. Setiap tiga hari sekali, Puskesmas setempat juga memeriksa kondisi kesehatan warga.
Baca Juga:
Pemkab Pati Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan dan Kebakaran
"Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) dan BPBD juga menyalurkan bantuan berupa kasur, sembako dan fasilitas kesehatan lainnya untuk warga yang mengungsi. Kami juga mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng dengan 10 ton beras yang segera didistribusikan kepada warga terdampak," ujarnya.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]