"Terkejut tiba-tiba didatangi, soalnya nggak tahu apa-apa," jelasnya.
Saat petugas melakukan penggeledahan di rumahnya, tidak ditemukan barang-barang mencurigakan.
Baca Juga:
16 Daerah Tak Punya Dana untuk PSU, Kemendagri Minta Bantuan APBN
"Tidak ada apa-apa di rumah, tidak ada temuan apa-apa, yang dibawa hanya handphone suami yang masih aktif dan dua handphone yang sudah mati," terangnya.
Selama bersama J, N tidak menaruh curiga apa-apa kepada suaminya.
Karena sang suami hidup normal seperti biasa, bahkan sering ikut kegiatan di masyarakat.
Baca Juga:
Buntut PSU, Pakar: KPU RI Gagal Kontrol Internal, Bisa Diadukan ke DKPP
"Sosoknya ya biasa, sama kayak umumnya, sholat ya seperti biasa, kalau ada kegiatan masyarakat selalu ikut," ucapnya.
"Perilaku menyimpang nggak ada, nggak pernah juga ngajari yang jelek-jelek juga, aktif ikut kegiatan masyarakat," tambahnya.
Detik-detik penangkapan J (29) oleh Densus 88 Antiteror di Desa Gentan Banaran, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen menegangkan.