"Dengan demikian, upaya pengurangan risiko bencana (PRB) bisa dilaksanakan sedini mungkin," kata Wijonardi.
BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Ahad (16/10) merilis prospek cuaca ektrem yang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah pada periode 16-18 Oktober 2022.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Prospek atau potensi cuaca ekstrem tersebut diketahui berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer meliputi adanya pola belokan angin di sekitar wilayah Jateng serta anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
Selain itu, kelembapan udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia khususnya Jateng.
Terkait dengan hal itu, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.[gab]