Dia mencontohkan pembangunan Taman Pracima di Pura Mangkunegaran bisa diselesaikan dengan cepat.
"Ya kita lihat saja, ini Taman Pracima butuh berapa bulan? Cepet kan. Orang mengira ini disiapkan untuk kawinan Kaesang (Kaesang Pangarep), salah kan," tuturnya.
Baca Juga:
Wisata Museum Keraton Solo Ditutup Sementara Imbas Kericuhan
Internal Keraton Surakarta tengah memanas buntut penetapan Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya sebagai putra mahkota oleh Paku Buwono XIII.
Bentrokan pecah pada Jumat (23/12) yang menyebabkan empat orang mengalami luka.
Penetapan KGPH Purbaya dinilai keliru, sebab ia merupakan putra tunggal PB XIII dari pernikahannya dengan GKR PB XIII Hangabehi.
Baca Juga:
5 Kota yang Jadi Pilihan Masyarakat Indonesia untuk Menikmati Masa Tua
Sementara itu, PB XIII telah memiliki putra dari pernikahan sebelumnya, yaitu KGOH Mangkubumi.
Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta yang diwakili oleh GKR Koes Moertiyah menilai KGPH Mangkubumi lebih tepat ditetapkan sebagai putra mahkota, mengingat yang bersangkutan merupakan putra tertua PB XIII.
"Dia anak laki-laki tertua dari sinuwun (PB XIII), kan harus urut tua. (Penetapan putra mahkota sebelumnya) bisa batal demi hukum, hukum adat dan hukum nasional. (Mangkubumi) sudah dipilih abdi dalem dan sentono dalem," ucap dia.[zbr]