Berdirinya kedai tersebut dibarengi usaha para pemuda desa mewujudkan energi mandiri.
"Karena ada aliran air kami berfikir untuk memanfaatkannya, paling tidak untuk menghidupkan lampu untuk kedai. Maka dari itu para pemuda membuat PLTMH," ucapnya kepada SuaraJawaTengah.id, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Perjuangan pemuda desa mewujudkan kemandirian energi pun tak berjalan mulus.
Namun dalam perjalanannya, para pemuda desa tak patah arang dan selalu berinovasi.
Bahkan PLTMH rakitan yang dipakai tak secanggih sekarang, lantaran bahan untuk PLTMH seadanya.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
"Kami memanfaatkan bahan yang ada untuk merakit PLTMH, misalnya turbin dari dinamo mobil, kincir juga memanfaatkan veleg kendaraan bekas," paparnya pemuda Desa Ngesrepbalong itu.
Berkat kegigihan, PLTMH rakitan tersebut bisa digunakan hampir satu tahun lamanya.
Bahkan PLTMH rakitan yang dibuat para pemuda desa itu bisa menghasilkan listrik untuk penerangan kedai kopi.