Niken Diah Sari, fasilitator Forum Anak Kudus dan Forum Genre Kudus menceritakan aksi para remaja melakukan aksi simpatik di Pasar Dandangan merupakan ide bersama dan baru tahun ini.
Sebelumnya para remaja itu juga turut prihatin dengan TPA Tanjungrejo Kudus yang tidak lagi mampu menampung sampah.
Baca Juga:
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Harap Kepala Daerah Selesaikan Masalah Daerah Masing-masing
Karena Pasar Dandangan juga wajahnya Kota Kudus di hadapan pengunjung yang berdatangan dari berbagai daerah, maka pihaknya bersama para remaja tidak ingin mendapatkan cap bahwa Kudus sebagai kota yang gagal mengelola kebersihan.
Untuk itulah, para remaja yang merupakan gabungan dari siswa SMP, SMA, dan mahasiswa sepakat turun ke jalan selama dandangan berlangsung, 19-28 Februari, untuk mengkampanyekan pentingnya kebersihan terhadap pengunjung maupun pedagang agar tidak membuang sampah sembarangan.
Sejak 19 Februari mereka turun ke jalan sambil membawa poster dan pengeras suara. Hasilnya kawasan Dandangan relatif bersih dan tak banyak ditemukan sampah berserakan. Pedagang juga mulai peduli membersihkan setiap ada sampah di lingkungannya.
Baca Juga:
Sekum PP Muhammadiyah Ajak Umat Perkuat Iman Demi Kesehatan dan Harapan Hidup
Muhammad Rafi Akbar Syah Putra, siswa SMA 1 Kudus, mengaku bangga bisa ikut berkontribusi menjaga kebersihan kawasan Pasar Malam Kudus.
Sejak Dandangan Kudus digelar, pelajar SMA tersebut sudah tiga kali ikut terlibat mengedukasi dengan keliling lokasi Pasar Malam bersama delapan hingga 10 orang sambil membawa pengeras suara dan plastik sampah.
Meskipun setiap malam pengunjungnya berbeda dengan hari sebelumnya, dia tetap semangat mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dengan memulai dari diri sendiri tidak mengotori lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.