Mereka justru kekurangan sampah plastik untuk diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM).
Melalui kreativitas pemuda dan dukungan dari pihak desa, sampah plastik diolah menjadi BBM yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dapat digunakan untuk menghidupkan mesin diesel.
Baca Juga:
Krisis Sampah Plastik di Teluk Ambon, DPRD Minta Pemkot Bertindak Cepat
"Setiap hari kita mengambil sampah dari rumah-rumah warga, lalu kita bawa ke tempat pemrosesan sampah menjadi BBM," kata Badarudin, Kamis (13/2/2025), dikutip kompas.
Sampah dan limbah rumah tangga yang berhasil dikumpulkan kemudian dipisahkan menjadi sampah organik dan anorganik.
Sampah plastik selanjutnya dimasukkan ke dalam alat pengolah yang dikenal dengan sebutan "pyrolysis gen 5," jelas Badarudin.
Baca Juga:
Pemerintah Ancam Gugat Perusahaan Penyumbang Utama Sampah Plastik
Proses pengolahan menggunakan mesin pyrolysis gen 5 ini mengubah sampah plastik menjadi cairan melalui proses pemanasan hingga mencapai suhu 300 derajat Celsius.
"Pembakaran dengan hasil maksimal memerlukan waktu 12 jam," tambahnya.
Sampah plastik bersih dimasukkan secara bertahap hingga mencapai 50 kilogram, dengan suhu yang dinaikkan secara bertahap.