Budi Santoso, salah satu pengelola sampah, menjelaskan bahwa ide pembuatan BBM dari sampah plastik ini muncul dari kesulitan desa dalam mengelola sampah plastik.
Untuk itu, pihak desa mendirikan tempat pengelolaan sampah reduce reuse recycle (TPS3R).
Baca Juga:
Peduli Lingkungan, PT Bo'a Development Kampanyekan Bebas Sampah Plastik
"Alhamdulillah berhasil menciptakan alat untuk mengubah sampah plastik, minyak goreng bekas (jelantah), dan oli bekas menjadi BBM, yang digunakan untuk alat-alat pertanian dan lainnya," ungkap Budi.
Saat ini, Desa Talunombo mengalami kekurangan sampah plastik untuk diolah.
Pengelola bahkan membeli sampah plastik dari warga dengan harga Rp 500 per kilogram untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Utara Soroti Masalah Sampah yang Mengotori Laut di Muara Baru
"Sampah plastik kita beli dari warga," kata Budi.
Dengan inovasi ini, Desa Talunombo tidak hanya berhasil mengatasi masalah sampah plastik, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan baru bagi warganya.
Selain BBM, bahan lain yang tak kalah diperbincangkan adalah tabung gas elpiji 3 Kg.